Sabtu, 13 Oktober 2018


CARA MENJADI CEO


Liputan6.com, Jakarta - Di Amerika Serikat, usia para pemimpin perusahaan atau chief executive officer (CEO) semakin menurun. Sudah bukan zamannya lagi punya bos usia 40 tahun ke atas.
Saat ini tren di sana para CEO sukses berumur di bawah 30 tahun. Ambil contoh pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Banyak tenaga kerja muda dan baru lulus kuliah pasti mengharapkan karier yang serupa.
Jadi, apa yang membuat seseorang bisa meraih posisi puncak? Entrepreneur.com, Minggu (12/06/2015), menuliskan rahasianya untuk Anda:
1. Berpengetahuan luas
Pengetahuan luas, mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, dan memahami bisnis dengan mumpuni sangat penting bagi CEO. Jacqueline Hinman, CEO CH2M HILL, memiliki gelar insinyur lingkungan. Tapi kemudian kariernya berkembang karena ia mampu menguasai manajemen proyek, pengembangan bisnis, dan strategi pemasaran. "Saya sengaja terus bergerak ke atas, bawah, samping," katanya. Setiap CEO pasti punya keterbatasan pengetahuan operasional. Namun, karyawan yang pernah bertugas di beberapa peran dalam perusahaan selalu memiliki keuntungan terdepan.
2. Sadar diri
Bill Waren, mantan CEO Monster.com, percaya kalau pengetahuan tentang diri Anda adalah kunci kesuksesan menuju posisi atas. "Kesadaran diri membantu Anda membuat keputusan yang tepat," kata Waren.
3. Melek teknologi
Sudah jelas, CEO saat ini harus mengembangkan keterampilan yang belum pernah ada di masa lalu. Eric Anderholm, CEO keamanan informasi Sersan laboratories, menekankan pentingnya soal melek teknologi ini. Jadi, ketika sistem informasi perusahaan dibajak orang lain, CEO itu paling tidak bisa mengerti apa yang terjadi.
4. Melayani
Dalam dunia yang semakin narsis, CEO masa depan yang sukses akan mengikuti tren itu. Hinman percaya, menjadi seorang CEO pada akhinya melayani pemegang saham, karyawan, dan pelanggan. "Para pemegang saham akan memaafkan kalau kondisi keuangan perusahaan tidak bagus di waktu-waktu tertentu," katanya. "Tapi mereka tidak memaafkan CEO yang tidak bisa memimpin dan melayani orang-orang."
5. Pahami yang Anda inginkan
Richard Hytner, mantan CEO Saatchi & Saatchi, tidak pernah ingin menjadi bos lagi. Alasan Anda ingin menjadi CEO haruslah karena gairah dan keinginan melayani pemegang saham, karyawan, dan pelanggan. Alasan yang salah adalah karena ego, kompensasi, dan hak.
6. Mintalah umpan balik
Ini bagaikan menelan pil pahit. CEO yang sukses harus mau keluar dari jalan mereka untuk mempelajari kebenaran. Hinman pernah meminta umpan balik dari 360 ulasan. "Tanpa pengalaman itu saya akan memiliki bintik buta di mata yang membuat saya tergelincir," katanya.
7. Jangan terburu-buru
Meskipun meroket di usia muda terdengar menarik, namun jalur cepat ini memiliki kelemahan. Tidak peduli seberapa pintar dan ambisus, seseorang yang tidak mengambil waktu untuk membangun ketrampilan sangat berpengaruh ke kecerdasan emosi. Pada akhirnya, ia bisa gagal menjadi bos. "Berada di satu perusahaan untuk waktu lama tampak kuno saat ini," kata Hinman. "Tapi sangat penting untuk tidak terburu-buru sehingga Anda dapat menguasai semuanya."  (Elsa A/Ahm)
Reporter: Elsa Analet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mencari nilai x, y, & z menggunakan metode gauss

See the Pen GaZgWP by Faisal Indrianto ( @faisal-indrianto ) on CodePen .